Kamis, 07 April 2016

Perkembangan E-Retail di Indonesia




PERKEMBANGAN E-RETAIL di INDONESIA

Nama    :  Ketut Yunita Widyandari
NIM      :  15110111039
Progdi   :  Manajemen Perhotelan
Kelas     : Ekstensi - MP.D/6
Soal:
1. Ceritakan perkembangan E-retail di Indonesia


Retail, merupakan jenis ecommerce yang dimana semua proses jual-beli dilakukan melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Retailing adalah suatu perantara penjualan, seorang penjual yang beroperasi antar pelanggan dan pabrikanOleh karena itu, kegiatan jual-beli di retail relatif aman, namun biasanya pilihan produk yang tersedia tidak terlalu banyak, atau hanya focus ke satu-dua kategori produk. Contoh retail: Berrybenzka, Zalora, dan Lazada.
E-Retail termasuk kedalam E-Commerce.  E-retail sendiri  memiliki arti Elektronik Retailing yang artinya kegiatan retailing yang terjadi secara online melalui internet.
E-Retailing adalah kegiatan retail yang dilakukan secara online melalui internet. Setiap perusahaan berusaha untuk selalu mendapatkan informasi yang mendukung kegiatan perusahaan agar dapat berkembang dan bersaing dalam menghadapi pihak yang ditujukan untuk memberi pelayanan terbaik melalui situs web secara online.
Perkembangan bisnis e-commerce di Indonesia melesat dalam lima tahun terakhir.  Hasil riset yang diprakarsai oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Google Indonesia, dan TNS (Taylor Nelson Sofres) memperlihatkan bahwa tahun 2013 nilai pasar e-commerce Indonesia mencapai US$8 miliar (Rp 94,5 triliun) dan di tahun 2016 diprediksi naik tiga kali lipat menjadi US$25 miliar (Rp 295 triliun). Potensi ini dibarengi dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30 persen  dari total penduduk di Indonesia.
"Ini membuat pasar e-commerce menjadi tambang emas yang sangat menggoda bagi sebagian orang yang bisa melihat potensi ke depannya. Apalagi, menjelang pelaksanaan pasar bebas Asean (MEA) di akhir 2015, banyak pengamat yang memprediksi bahwa Indonesia akan menjadi market yang potensial bagi negara lain untuk menjual barangnya,"  ujar Fajrin Rasyid, Co-Founder & CFO Bukalapak.com, di Jakarta (27/4). Bukalapak merupakan marketplace (C2C) yang melibatkan pelapak dan pembeli secara langsung. Masing-masing media tersebut memiliki keunggulan dan kelemahannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar